Hama dan penyakit merupakan salah satu kendala serius dalam
budidaya pertanian organic. Jenis-jenis tanaman yang terbiasa terlindungi oleh
pestisida kimia, umumnya sdangat rentan terhadap serangan hama dan
penyakitketika dibudidayakan dengan system organic. Petani Indonesia yang
menerapkan sistem pertanian organik umumnya hanya mengandalkan kompos dan
cenderung membiarkan serangan hama dan penyakit tanaman. Dengan tersedianya
bioteknologi berbasis mikroba, petani organik tidak perlu kawatir dengan
masalah ketersediaan bahan organik, unsur hara, dan serangan hama dan penyakit
tanaman Alam sebenarnya telah
menyediakan mekanisme perlindumngan alami. Di alam terdapat mikroba yang dapat
mengendalikan organisme pathogen (yang merugikan) tersebut. Organisme petogen
akan merugikan tanaman ketika terjadi ketidak seimbangan populasi antara organism
pathogen dengan mikroba pengendalinya, dimana jumlah organisme pathogen lebih
banyak dari pada jumlah mikroba pengendalinya. Apabila kita dapat menyeimbangkan
populasi kedua jenis organism ini, maka hama dan penyakit tanaman dapat
kita kendalikan.
Mikroba yang dapat mengendalikan hama tanaman antara lain : Bacillus thurigiensis
(BT), Bauveria bassiana, Paeeilomyces fumosoroseus dan Metharizium anisopliae.
Mikroba ini mampu menyerang dan membunuh berbagai serangga yang menjadi hama, misalnya hama sundep atau penggerek batang atau beluk. Mikroba yang
dapat mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan jamur misalnya : trchoderma sp yang mampu
mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh Gonoderma sp, JAP (jamur
akar putih) dan phytoptora sp atau busuk akar (akar memerah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar